Ebiet G. Ade yang memiliki nama asli Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far, Lahir 21 April 1954 (umur 60) adalah seorang penyanyi dan penulis lagu. Ebiet dikenal dengan lagu-lagunya yang bertemakan alam dan duka derita kelompok tersisih. Istri ebit bernama Yayuk Sugianto dan dikaruniai Anak : Adera, Segara Banyu Bening, Byatriasa Pakarti Linuwih, Abietyasakti Ksatria Kinasih.
Sebagian besar lagu Ebiet G. Ade didasarkan tentang bencana. Di bulan Juni 1978, ia menulis " Berita Kepada Kawan " setelah bencana gas beracun di Dataran Tinggi Dieng. Pada tahun 1981, ia menulis " Sebuah Tragedi 1981 " mengenai tenggelamnya KMP Tampomas II di Kepulauan Masalembu. Setelah letusan Gunung Galunggung pada 1982, ia menulis " Untuk Kita Renungkan ". Lagu " Masih Ada Waktu " juga didasarkan saat kejadian kecelakaan kereta api Bintaro. (Wikipedia)
Beikut adalah salah satu lagu karya Ebiet G. Ade yang pernah tenar salah satunya ;
BERITA KEPADA KAWAN
KUPU-KUPU KERTAS
CINTAKU KANDAS DI RERUNTUHAN
TITIP RINDU BUAT AYAH
Sebagian besar lagu Ebiet G. Ade didasarkan tentang bencana. Di bulan Juni 1978, ia menulis " Berita Kepada Kawan " setelah bencana gas beracun di Dataran Tinggi Dieng. Pada tahun 1981, ia menulis " Sebuah Tragedi 1981 " mengenai tenggelamnya KMP Tampomas II di Kepulauan Masalembu. Setelah letusan Gunung Galunggung pada 1982, ia menulis " Untuk Kita Renungkan ". Lagu " Masih Ada Waktu " juga didasarkan saat kejadian kecelakaan kereta api Bintaro. (Wikipedia)
Beikut adalah salah satu lagu karya Ebiet G. Ade yang pernah tenar salah satunya ;
BERITA KEPADA KAWAN
KUPU-KUPU KERTAS
CINTAKU KANDAS DI RERUNTUHAN
TITIP RINDU BUAT AYAH